Monday, 2 September 2013

David Livingstone

David Livingstone: Dokter-Misionaris untuk Afrika

David Livingstone adalah seorang dokter, sekaligus misionaris dan rasul bagi Afrika. Sejak masa kecilnya, ia sering mendengar kisah-kisah mengenai hamba-hamba Tuhan yang dikaguminya. Ia sangat kagum kepada Charles Gutzlaff, seorang hamba Tuhan yang juga adalah dokter misionaris di Cina.
Sejak masa remaja ia telah menghabiskan belasan jam sehari selama belasan tahun untuk mengumpulkan biaya bagi sekolah dokter dan teologianya karena ia telah beriman bahwa suatu saat ia akan menjadi dokter misionaris. Ia bekerja tanpa mengenal lelah sambil belajar bahasa, ilmu biologi dan membaca Alkitab. Ia bekerja di pabrik pemintalan kain dari pagi sampai sore. Ibunya pernah mengatakan bahwa ia memiliki kekuatan selusin pria muda di Skotlandia, tempat di mana ia berasal. Kelihatannya memang benar. Akhirnya, cita-citanya tercapai: belajar teologi dan kedokteran.
Saat ia menjadi misionaris, ia meninggalkan segalanya. Ia memutuskan untuk mengirimkan istri dan anak-anaknya ke Skotlandia untuk hidup bersama keluarganya. Tinggallah ia seorang diri ditemani penduduk asli Afrika dalam melakukan perjalanan panjangnya untuk memberitakan Injil dan melakukan ekspedisi di benua Afrika. Hal ini terjadi karena ia telah berdoa, “Utus aku ke mana saja, hanya sertailah aku. Letakkan beban apa saja atasku, hanya topanglah aku. Putuskan ikatan apa saja daripadaku kecuali ikatan yang mengikatku pada pelayanan dan pada hati-Mu.”
Panjang dan banyak kisah yang dapat diceritakan mengenai Livingstone. Kisahnya sangat heroik. Ia meninggalkan pelajaran yang mendalam bagi siapapun yang mempelajari hidupnya tentang komitmen dan pengorbanan. Selama tahun-tahun perjalanan misinya yang pertama, ia sempat menulis kepada istri dan anak-anaknya, “I shall look into your faces and hear to what you say; and be often very near you when you think I’m far away.” (terjemahan: Aku akan memandang wajah kalian dan mendengarkan apa yang kalian katakan; aku akan selalu berada di dekat kalian ketika kalia berpikir aku ada di tempat yang jauh).
Itulah Livingstone. Pria pendoa, seorang dokter-misionaris yang memiliki komitmen teruji bagi pelayanan, juga cinta dan kesetiaan yang besar bagi keluarganya. Dia melakukan perjalanan misi sepanjang 29.000 mil selama 39 tahun di Afrika dan membawa 2 juta orang Afrika bertobat bagi Kristus. Ia meninggal di dalam tandunya dalam keadaan berlutut – sedang berdoa!

No comments:

Post a Comment