David
Livingstone: Dokter-Misionaris untuk Afrika
David
Livingstone adalah seorang dokter, sekaligus misionaris dan rasul bagi Afrika.
Sejak masa kecilnya, ia sering mendengar kisah-kisah mengenai hamba-hamba Tuhan
yang dikaguminya. Ia sangat kagum kepada Charles Gutzlaff, seorang hamba Tuhan
yang juga adalah dokter misionaris di Cina.
Sejak masa
remaja ia telah menghabiskan belasan jam sehari selama belasan tahun untuk
mengumpulkan biaya bagi sekolah dokter dan teologianya karena ia telah beriman
bahwa suatu saat ia akan menjadi dokter misionaris. Ia bekerja tanpa mengenal
lelah sambil belajar bahasa, ilmu biologi dan membaca Alkitab. Ia bekerja di
pabrik pemintalan kain dari pagi sampai sore. Ibunya pernah mengatakan bahwa ia
memiliki kekuatan selusin pria muda di Skotlandia, tempat di mana ia berasal.
Kelihatannya memang benar. Akhirnya, cita-citanya tercapai: belajar teologi dan
kedokteran.
Saat ia menjadi
misionaris, ia meninggalkan segalanya. Ia memutuskan untuk mengirimkan istri dan
anak-anaknya ke Skotlandia untuk hidup bersama keluarganya. Tinggallah ia
seorang diri ditemani penduduk asli Afrika dalam melakukan perjalanan panjangnya
untuk memberitakan Injil dan melakukan ekspedisi di benua Afrika. Hal ini
terjadi karena ia telah berdoa, “Utus aku ke mana saja, hanya sertailah aku.
Letakkan beban apa saja atasku, hanya topanglah aku. Putuskan ikatan apa saja
daripadaku kecuali ikatan yang mengikatku pada pelayanan dan pada hati-Mu.”
Panjang dan
banyak kisah yang dapat diceritakan mengenai Livingstone. Kisahnya sangat
heroik. Ia meninggalkan pelajaran yang mendalam bagi siapapun yang mempelajari
hidupnya tentang komitmen dan pengorbanan. Selama tahun-tahun perjalanan misinya
yang pertama, ia sempat menulis kepada istri dan anak-anaknya, “I shall look
into your faces and hear to what you say; and be often very near you when you
think I’m far away.” (terjemahan: Aku akan memandang wajah kalian dan
mendengarkan apa yang kalian katakan; aku akan selalu berada di dekat kalian
ketika kalia berpikir aku ada di tempat yang jauh).
Itulah
Livingstone. Pria pendoa, seorang dokter-misionaris yang memiliki komitmen
teruji bagi pelayanan, juga cinta dan kesetiaan yang besar bagi keluarganya. Dia
melakukan perjalanan misi sepanjang 29.000 mil selama 39 tahun di Afrika dan
membawa 2 juta orang Afrika bertobat bagi Kristus. Ia meninggal di dalam
tandunya dalam keadaan berlutut – sedang berdoa!
No comments:
Post a Comment