PBB memperingatkan akan adanya ancaman kekeringan yang berujung bahaya
kelaparan di wilayah Sahel, Afrika. Sekitar satu juta anak akan terkena
dampaknya dari keseluruhan 15 juta penduduk yang berada di wilayah
tersebut.
Sahel, wilayah transisi antara Gurun Sahara di utara
dengan padang sabana Sudan di selatan, membentang sepanjang 1.000
kilometer dari Samudra Atlantik sampai ke Laut Merah. Wilayah ini
melewati delapan negara dan pernah mengalami krisis pangan di tahun
2010.
"Kami perkirakan akan ada lebih dari sejuta anak yang
mengalami malnutrisi akut. Yang harus diketahui di sini, malnutrisi itu
bisa membunuh," kata Direktur Program Darurat UNICEF Louis-Georges
Arsenault, Rabu (9/5). "Kami butuh sumber daya tambahan untuk bisa
memenuhi tanggung jawab ini sebelum terlambat dan banyak nyawa
melayang."
UNICEF saat ini meminta tambahan dana US$120 juta
(Rp1,1 triliun) untuk mengatasi krisis kelaparan di Afrika. Namun,
hingga saat ini uang yang terkumpul baru setengah dari yang diminta.
Ditambahkan Direktur Eksekutif World Food Program Ertharin Cousin,
dibutuhkan kerja sama banyak pihak untuk mengatasi hal ini. Terutama
karena "Jendela kesempatan menyelamatkan banyak nyawa makin sempit tiap
harinya."
Sekitar setahun lalu, kekeringan juga mempengaruhi
hidup jutaan warga lainnya di Afrika Timur. Somalia termasuk salah satu
negara dengan kematian anak terburuk, 30.000 nyawa. Jumlah ini merupakan
hasil kombinasi kekeringan, konflik internal negara, dan matinya
pemerintahan. Bantuan dari pihak asing pun gagal masuk ke Somalia.
"Di wilayah Ouallam dan Maradi (Nigeria), kami melihat ayah dan ibu
yang berjuang memberi makan keluarganya. Kelaparan sudah mulai terjadi
lebih cepat dari musim kelaparan biasanya," ujar pernyataan bersama
Cousin bersama Anggota Komisi Tinggi Pengungsi, António Guterres.
Sahel dan wilayah Afrika Timur merupakan lokasi yang sudah sering
menderita kekeringan. Warga lokal pun sudah beradaptasi dengan alam
mereka yang keras. Namun, beberapa pihak yang terdiri atas peneliti
lingkungan menyebut, jika kekeringan terjadi makin parah karena
perubahan iklim.
Renungan:
Sungguh pedih dan sangat berat pergumulan mereka, mereka yang
kelaparan, bahkan tidak meiliki apa-apa untuk di jual, membuat mereka
kelaparan. Dalam Alkitab tertulis bahwa kita harus mengasihi sesama
manusia kita. Meskipun kita tidak dapat mengasihi mereka dengan bantuan
sumbangan materi atau uang, namun kita dapat membantu mereka melalui Doa
kita bersama.
DOA:
Untuk itu mari kita berdoa. Bapa yang baik,
Engkau tau bahwa semuanya akan indah pada waktunya, untuk itu kami
berdoa agar Engkau gerakan para manusia-manusia yang bergelimbangan
harta kekayaan untuk membantu mereka, dan Engkau gerakan juga hati para
hamba-hamba-Mu untuk lebih peka akan hal ini. Terjadilah sesuai
kehendak-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.
No comments:
Post a Comment