Wednesday, 4 September 2013

Dalil Martin Luther

Martin Luther's 95 Theses - 95 Dalil Luther

Bantahan Dr. Martin Luther Mengenai Pertobatan dan Surat Pengampunan Dosa



Dengan keinginan dan tujuan untuk menguraikan kebenaran, perdebatan akan diadakan di Wittenberg berdasarkan pernyataan yang disetujui di bawah kepemimpinan Bapa Martin Luther, rahib Ordo St. Agustinus, Master of Arts and of acred Theology, dosen Universitas Wittenberg. Selin itu, ia meminta kepada orang yang tidak bisa hadir dan meakukan diskusi dengan kami secara lisan ten tang topik itu supaya melakukannya melalui surat untuk menggantikan ketidakhadiran mereka. Dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Amin.

1. Tuhan dan Guru kita Yesus Kristus, ketika Ia mengucapkan "Bertobatlah," dan seterusnya, menyatakan bahwa seluruh hidup orang-orang yang percaya harus diwarnai dengan pertobatan.


2. Kata ini tidak boleh dimengerti mengacu kepada hukuman sakramental; maksudnya, berkaitan dengan proses pengakuan dan pelepasan (dosa), yang diberikan oleh imam-imam yang dilakukan di bawah pelayanan imam-imam.


3. Dan, pertobatan tidak hanya mengacu pada penyesalan batiniah; tidak, penyesalan batiniah semacam itu tidak ada artinya, kecuali secara lahiriah menghasilkan pendisiplinan diri terhadap keinginan daging.


4. Jadi, hukuman itu terus berlanjut selama ada kebencian pada diri sendiri - maksudnya, penyesalan batin yang sejati berlanjut: yaitu, sampai kita masuk ke dalam kerajaan surga.


5. Paus tidak memiliki kekuatan maupun kuasa untuk mengampuni kesalahan apa pun, kecuali yang telah ia diberikan dengan otoritasnya sendiri, atau oleh peraturan.


6. Paus tidak memiliki kuasa untuk mengampuni dosa apa pun, kecuali dengan menyatakan dan menjaminnya te1ah diampuni Allah; atau setidaknya ia dapat memberikan pengampunan pada kasus-kasus yang menjadi tanggung jawabnya, da1am kasus tersebut, jika kuasanya diremehkan, kesalahan akan tetap ada.


7. Allah tidak pernah mengampuni dosa apa pun, tanpa pada saat yang sama Dia menundukkan diri manusia itu, merendahkan diri da1am sega1a sesuatu, kepada otoritas imam, wakilnya.


8. Peraturan pengakuan dosa hanya dikenakan pada orang yang hidup dan tidak seharusnya dikenakan pada orang yang mati; menurut peraturan tersebut.


9. Oleh karena itu Roh Kudus berkarya da1am diri Paus me1akukan hal yang baik bagi kita, sejauh da1am keputusannya, Paus se1a1u membuat perkecualian terhadap aturan ten tang kematian dan nasib seseorang.


10. Imam-imam bertindak salah dan tanpa pengetahuan,jika dalam kasus orang yang sekarat, mengganti hukuman kanonik dengan api penyucian.


11. Benih ilalang tentang mengubah hukuman kanonik menjadi hukuman di api penyucian tampaknya tentu saja telah ditaburkan sementara para uskup tertidur.


12. Pada mulanya, hukuman kanonik dikenakan bukan sesudah, melainkan sebe1um pengampunan, sebagai ujian untuk pertobatan mendalam yang sejati.


13. Orang yang sekarat melunasi semua hukuman dengan kematian, dianggap sudah mati sesuai hukum kanon dan mendapat hak dilepaskan dari hukum kanon.


14. Kebaikan atau kasih yang tidak sempurna dari orang yang sekarat pasti menyebabkan ketakutan yang besar; dan makin sedikit kebaikan atau kasihnya, makin besar ketakutan yang diakibatkannya.


15. Rasa takut dan ngeri tersebut sudah cukup bagi dirinya sendiri, tanpa berbicara hal-hal lain, tanpa ditambah penderitaan di api penyucian karena hal itu sangat de kat dengan kengerian keputusasaan.


16. Neraka, api penyucian, dan surga tampak berbeda seperti halnya keputusasaan, hampir putus asa, dan kedamaian pikiran itu berbeda.


17. Jiwa da1am api penyucian, tampaknya harus seperti ini: saat kengerian menghilang, kasih meningkat.


18. Namun, hal itu tampaknya tidak terbukti dengan penalaran apa pun atau ayat Alkitab mana pun, api penyucian berada di luar kebaikan seseorang atau meningkatnya kasih.


19. Hal itu juga tidak terbukti; bahwa jiwa dalam api penyucian yakin dan mantap dengan berkat mereka sendiri; mereka semua, bahkan jika kita bisa sangat yakin dengan hal tersebut.


20. Oleh karena itu Paus, ketika ia berbicara ten tang pengampunan sepenuhnya dari semua hukuman, itu bukan sekadar bermakna semua dosa, melainkan hanya hukuman yang ia jatuhkan sendiri.


21. Jadi, para pengkhotbah pengampunan dosa, yang berkata bahwa dengan surat pengampunan dosa dari Paus, seseorang dibebaskan dan diselamatkan dari semua hukuman, melakukan kesalahan.


22. Sebab sesungguhnya ia tidak menghapuskan hukuman, yang harus mereka bayar dalam kehidupan sesuai dengan peraturan, bagi jiwa-jiwa di api penyucian.


23. Jika pengampunan sepenuhnya bagi semua hukuman bisa diberikan kepada seseorang, sudah tentu tidak akan diberikan kepada seorang pun kecuali orang yang paling sempurna - yaitu, kepada sangat sedikit orang.


24. Oleh karena itu sebagian besar orang pasti tertipu dengan janji pembebasan dari hukuman yang bersifat tidak pandang bulu dan sangat manis itu.


25. Kekuasaan seperti itu dimiliki Paus atas api penyucian secara umum, seperti halnya dimiliki setiap uskup di keuskupannya dan setiap imam di jemaatnya sendiri, secara khusus.


26. Paus bertindak dengan benar dengan memberikan pengampunan dosa kepada jiwa-jiwa, bukan dengan kekuasaan kunci-kunci (yang tak ada gunanya dalam hal ini), meLainkan dengan doa syafaat.


27. Orang yang berkata bahwa jiwa seseorang terlepas dari api penyucian segera setelah uang dimasukkan ke dalam peti yang menimbulkan bunyi gemerencing, berkhotbah dengan gila.


28. Sudah tentu, ketika uang yang dimasukkan dalam peti menimbulkan bunyi gemerencing, ketamakan, dan keuntungan mungkin meningkat, tetapi doa syafaat gereja tergantung pada kehendak Allah semata-mata.


29. Siapa tahu apakah semua jiwa di api penyucian ingin dibebaskan darinya atau tidak, sesuai dengan cerita yang dikisahkan tentang Santo Severinus dan Paschal?


30. Tidak ada seorang pun yang yakin tentang realita perasaan berdosanya sendiri, terlebih-lebih pencapaian pengampunan dosa seluruhnya.


31. Seperti halnya petobat sejati itu jarang, demikian juga orang yang sungguh-sungguh membeli surat pengampunan dosa itu jarang - maksudnya, sangat jarang.


32. Orang yang percaya bahwa, melalui surat pengampunan dosa, mereka dijamin mendapatkan keselamatan mereka, akan dihukum secara kekal bersama dengan guru-guru mereka.


33. Kita harus secara khusus berhati-hati terhadap orang yang berkata bahwa surat pengampunan dari Paus ini merupakan karunia Allah yang tak ternilai harganya, yang menyebabkan seseorang diperdamaikan dengan Allah.


34. Sebab kasih karunia yang disalurkan melalui pengampunan ini hanya berkaitan dengan hukuman untuk memenuhi hal-hal yang bersifat sakramen, yang ditentukan oleh manusia.


35. Orang yang mengajar bahwa penyesalan yang mendalam itu tidak diperlukan oleh orang-orang yang membeli jiwa-jiwa keluar dari api penyucian atau membeli lisensi pengakuan, tidak mengkhotbahkan doktrin Kristen.


36. Setiap orang Kristen yang merasakan penyesalan yang sejati akan mendapatkan pengampunan dosa seluruhnya yang sejati dari penderitaan dan rasa bersalah, bahkan meskipun tanpa surat pengampunan dosa.


37. Setiap orang Kristen sejati, entah yang hidup atau yang mati, mendapatkan bagian dalam semua berkat Kristus dan gereja yang diberikan kepadanya oleh Allah meskipun tanpa surat pengampunan dosa.


38. Namun, pengampunan dosa, yang dilakukan oleh Paus, tidak boleh dipandang rendah dengan cara apa pun sebab pengampunan, seperti saya katakan, merupakan pernyataan pengampunan dosa dari Allah.


39. Menekankan dampak pengampunan dosa yang besar dan pada saat yang sama menekankan pentingnya penyesalan yang sejati di mata orang-orang, merupakan hal yang paling sulit, bahkan juga untuk teolog yang paling terpelajar sekalipun.


40. Penyesalan yang sejati mendambakan dan mencintai hukuman, sementara hadiah pengampunan dosa menjadikannya lega dan membuat manusia membencinya, atau paling tidak memberikan kesempatan bagi mereka untuk membencinya.


41. Pengampunan dosa apostolikharus dinyatakan dengan penuh hati-hati,jika tidak, orang-orang secara salah akan menduga hal itu diletakkan pada perbuatan baik kasih lainnya.


42. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa Paus tidak pernah berpikir bahwa pembelian surat pengampunan dosa dalam cara apa pun bisa dibandingkan dengan karya kasih karunia.


43. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa orang yang memberi kepada orang miskin, atau memberi pinjaman kepada orang yang kekurangan, berbuat lebih baik daripada jika ia membeli surat pengampunan dosa.


44. Karena, me1alui kasih, kasih meningkat, dan manusia menjadi lebih baik; sementara melalui surat pengampunan dosa, ia tidak menjadi lebih baik, tetapi hanya lebih bebas dari hukuman.


45. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa orang yang memandang seseorang yang kekurangan dan melewatinya, memberikan uang untuk mendapatkan pengampunan dosa, tidak sedang membeli surat pengampunan dosa dari Paus untuk dirinya sendiri, tetapi murka Allah.


46. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa, kecuali mereka memiliki kekayaan yang berlimpah, mereka terikat untuk melakukan hal yang perlu untuk dipakai bagi keperluan rumah tangga mereka sendiri dan dengan cara apa pun tidak boleh menghamburkannya untuk mendapatkan surat pengampunan.


47. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa, meskipun mereka bebas untuk membeli surat pengampunan dosa, mereka tidak diwajibkan untuk melakukannya.


48. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa Paus, dalam memberikan pengampunan, memiliki kebutuhan lebih banyak dan keinginan lebih banyak agar doa yang tekun dinaikkan baginya, daripada uang yang sudah siap untuk dibayarkan.


49. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa pengampunan dari Paus itu berguna,jika mereka tidak meletakkan kepercayaan mereka penyucian; tetapi paling berbahaya, jika melaluinya mereka kehilangan rasa takut mereka kepada Allah.


50. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa,jika Paus mengetahui tuntutan para pengkhotbah pengampunan dosa, ia akan lebih menyukai jika Basilika St. Petrus dibakar sampai menjadi abu, daripada dibangun dengan kulit, daging, dan tulang domba-dombanya.


51. Orang-orang Kristen harus diajar bahwa, seperti halnya merupakan kewajiban, demikian juga itu merupakan harapan Paus yang jika perlu menjual Basilika St. Petrus dan memberikan uangnya sendiri kepada banyak orang, yang darinya para pengkhotbah pengampunan dosa menarik uang.


52. Sia-sialah harapan untuk mendapatkan keselamatan melalui surat-surat pengampunan dosa, bahkan sekalipun itu komisaris, tidak, bahkan Paus sendiri - harus menjanjikan jiwanya sendiri bagi mereka.


53. Orang yang, demi memberitakan pengampunan dosa, mengutuk firrnan Allah untuk meredakan ketenangan di gereja lainnya, adalah musuh Kristus dan Paus.


54. Kesalahan dilakukan terhadap firman Allah jika, dalam khotbah yang sama, waktu yang sama atau lebih lama dihabiskan untuk membahas surat pengampunan daripada untuk membahas firman Allah.


55. Menurut pikiran Paus jika surat pengampunan, yang merupakan masalah yang sangat kecil, dirayakan dengan satu bel, satu prosesi, dan satu seremoni; Injil, yang merupakan masalah yang sangat besar, seharusnya diberitakan dengan ratusan bel, ratusan prosesi, dan ratusan seremoni.


56. Kekayaan gereja yang menyebabkan Paus mengeluarkan surat pengampunan dosa, tidak cukup didiskusikan atau dikenal di antara umat Kristus.


57. Tampak jelas bahwa kekayaan tersebut bukanlah kekayaan semen tara; sebab kekayaan tersebut tidak untuk dibagikan secara gratis, tetapi hanya ditimbun oleh banyak pengkhotbah surat pengampunan dosa.


58. Kekayaan itu juga bukan kebaikan Kristus dan para Rasul; sebab tanpa peran Paus, kebaikan selalu menghasilkan kasih karunia kepada manusia rohani; dan salib, kematian, dan neraka bagi manusia lahiriah.

59. St. Lawrence berkata bahwa harta benda gereja adalah orang-orang miskin di gereja, tetapi ia berbicara menurut penggunaan kata itu pada zamannya.


60. Kami tidak tergesa-gesa berbicara jika kami berkata bahwa kunci gereja, yang diserahkan melalui kebaikan Kristus, adalah kekayaan itu.

61. Sangat jelas bahwa kuasa Paus pada hakikatnya sudah memadai untuk mengampuni hukuman dan kasus-kasus yang khusus diberikan padanya.


62. Kekayaan gereja yang sejati adalah Injil Kudus dari kemuliaan dan kasih karunia Allah.


63. Namun, kekayaan itu paling dibenci karena membuat orang yang pertama menjadi yang terkemudian.


64. Sementara kekayaan surat pengampunan dosa paling diterima karena membuat yang terakhir menjadi yang pertama.


65. Oleh karena itu kekayaan Injil adalah jala, yang pada mulanya digunakan untuk menjala orang kaya.


66. Kekayaan surat pengampunan dosa adalah jala yang sekarang digunakan untuk menjala kekayaan orang.


67. Surat pengampunan dosa, yang dipromosikan secara jelas oleh para pengkhotbah sebagai kasih karunia terbesar, dipandang sungguh-sungguh seperti itu sepanjang berkaitan dengan meningkatnya keuntungan.


68. Namun, dalam kenyataan, surat itu tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan kasih karunia Allah dan kesalehan karena salib.


69. Uskup dan imam terikat untuk menerima komisaris kepausan yang mengurusi surat pengampunan dengan segala kehormatannya.


70. Namun, mereka masih terikat untuk melihatnya dengan segenap mata mereka dan memerhatikan dengan segenap telinga mereka supaya orang-orang ini tidak mengkhotbahkan keinginan mereka sendiri, namun mengkhotbahkan apa yang diperintahkan oleh Paus.


71. Biarlah orang yang berbicara menentang kebenaran surat pengampunan dosa Paus terkucil dan terkutuk.


72. Namun, pada sisi lain, orang yang mengeluarkan segenap kemampuannya untuk menentang hawa nafsu dan penye1ewengan kebebasan para pengkhotbah pengampunan, biarlah ia diberkati.


73. Seperti halnya Paus secara adil menghardik orang yang menggunakan berbagai cara untuk merusak perdagangan surat pengampunan.


74. Terlebih-lebih jika ia menghardik orang yang, dengan dalih surat pengampunan, menggunakannya sebagai alasan untuk merusak kasih kudus dan kebenaran.


75. Berpikir bahwa sur at pengampunan Paus memiliki kuasa sedemikian sehingga mereka bisa membebaskan manusia bahkan jika - meskipun itu tidak mungkin - ia telah bersalah kepada Bunda Allah, merupakan kegilaan.


76. Sebaliknya, kami meneguhkan bahwa surat pengampunan Paus tidak bisa menghapuskan dosa paling remeh sekalipun, sepanjang hal itu terkait dengan kesalahannya.


77. Ungkapan yang mengatakan bahwa seandainya St. Petrus menjadi Paus sekarang, ia tidak bisa memberikan kasih karunia yang lebih besar, merupakan penghujatan kepada St. Petrus dan Paus.


78. Kami sebaliknya meneguhkan bahwa Paus saat ini atau Paus lain mana pun memiliki kasih karunia yang lebih besar yang dapat digunakan menurut kehendaknya - yaitu, InjiI, kuasa, karunia kesembuhan, dan sebagaimana tertulis (1 Korintus XII.9.)


79. Mengatakan bahwa salib yang dihiasi panji-panji kepausan merniliki kuasa yang sama dengan salib Kristus, merupakan penghujatan.


80. Uskup, imam, dan teolog yang mengizinkan khotbah semacam itu beredar di antara umat, harus memberikan pertanggung-jawaban.


81. Khotbah mengenai surat pengampunan dosa yang tidak terkontrol ini bukanlah hal yang mudah, bahkan juga bagi orang terpelajar, tidak bisa menyelamatkan Paus dari fitnah, atau, dalam semua peristiwa, pertanyaan kritis kaumawam.


82. Misalnya: "Mengapa Paus tidak mengosongkan api penyucian demi kasih yang paling kudus, dan kebutuhan jiwa yang mendesak - ini menjadi yang paling benar dari semua alasan - jika ia menebus jumlah jiwa yang tidak terbatas demi hal yang paling hina, uang, untuk digunakan membangun Basilika - ini menjadi alasan yang paling sepele?"


83. Sekali lagi: "Mengapa misa penguburan dan misa peringatan hari kematian masih berlanjut, dan mengapa Paus tidak mengembalikan, atau mengizinkan penarikan dana yang diwariskan untuk tujuan ini; karena hal ini merupakan kesalahan untuk berdoa bagi orang-orang yang sudah ditebus?"


84. Sekali lagi: "Apakah karena kesalehan yang baru kepada Allah dan Paus, maksudnya, demi uang, pejabat gereja mengizinkan orang yang tidak beriman dan musuh Allah untuk menebus jiwa-jiwa yang saleh dan mengasihi Allah dari api pencucian, namun tidak menebus jiwa yang saleh dan terkasih itu, berdasarkan kasih yang cuma-cuma, demi kebutuhannya jiwa-jiwa itu sendiri?"


85. Sekali lagi: "Mengapa peraturan tentang penyesalan dosa, yang sudah lama dihapuskan dan mati dalam kenyataannya karena tidak digunakan, sekarang dipatuhi lagi dengan memberikan surat pengampunan dosa, seolah-olah peraturan-peraturan tersebut masih hidup dan berlaku?"


86. Sekali lagi: "Mengapa Paus, yang kekayaannya saat ini jauh lebih banyak daripada orang yang paling kaya di antara orang kaya, tidak membangun Basilika St. Petrus dengan uangnya sendiri, sebaliknya dengan uang dari. orang-orang percaya yang miskin?"


87. Sekali lagi: "Apa yang diampuni at au dianugerahkan Paus kepada orang-orang, yang dengan penyesalan yang dalam dan sempurna, merniliki hak untuk mendapatkan pengampunan dan berkat yang sempurna?


88. Sekali lagi: "Berkat yang lebih besar apakah yang akan diterima gereja jika Paus, tidak satu kali, seperti yang ia lakukan sekarang, memberikan peng¬ampunan dosa dan berkat seratus kali sehari kepada setiap orang yang setia dalam iman?"


89. Oleh karen a keselamatan jiwa, bukannya uang, yang dicari Paus melalui surat pengampunannya, mengapa ia menunda surat-surat dan pengampunan dosa yang diberikan sejak lama karen a keduanya sama-sama manjur?


90. Untuk menindas keberatan dan argumen kaum awam dengan kekuatan semata-mata dan tidak menyelesaikannya dengan memberikan penjelasan, berarti memberi kesempatan kepada gereja dan Paus untuk dicemooh musuh-rnusuh mereka dan membuat orang-orang Kristen tidak senang.


91. jika, kemudian, pengampunan dikhotbahkan sesuai semangat dan pikiran Paus, sernua pertanyaan ini akan diselesaikan dengan mudah - tidak, bahkan tidak akan ada.


92. Jadi, menyingkirlah, semua nabi yang berkata kepada umat Kristus, "Damai, damai," dan tidak ada damai!


93. Diberkatilah semua nabi yang berkata kepada umat Kristus, "Salib, salib," dan tidak ada salib!


94. Orang-orang Kristen harus dinasihati untuk setia mengikuti Kristus Sang Kepala mereka melalui penderitaan, kematian, dan neraka.


95. Dan dengan demikian yakin untuk memasuki surga melalui penganiayaan, bukannya melalui damai sejahtera yang palsu.


PERNYATAAN

Saya, Martin Luther, Doktor, dari Ordo Rahib di Wittenberg, ingin menyatakan di depan umum bahwa dalil tertentu menentang sur at pengampunan dosa Paus, sebagaimana mereka menyebutnya, te1ah saya cetuskan. Meskipun demikian, sampai saat ini, tidak ada aliran kita yang paling terkenal dan termasyhur, ataupun kekuatan sipil dan keimaman telah mengecam saya, tetapi seperti yang saya dengar, ada beberapa orang yang memiliki sikap tidak berpikir panjang dan lancang, yang berani mengatakan bahwa saya bidat, seolah-olah masalah ini sudah diamati dan dipelajari dengan teliti. Namun, menurut saya, seperti yang sudah saya lakukan sebelumnya, demikian juga sekarang, saya memohon kepada semua orang dengan iman Kristus, agar menunjukkan kepada saya jalan yang lebih baik, jika jalan yang semacam itu sudah dinyatakan Allah kepadanya, atau paling tidak untuk memberikan pendapat mereka ten tang penilaian Allah dan gereja. Sebab saya tidak begitu terburu-buru untuk berharap bahwa pendapat saya semata yang lebih disukai daripada pendapat semua orang lain, atau tidak bodoh sehingga bersedia membiarkan firman Allah dijadikan dongeng yang direkayasa oleh penalaran manusia.

Monday, 2 September 2013

1 juta anak Afrika kelaparan

"1 Juta Anak-Anak di Afrika Terancam Kelaparan"


PBB memperingatkan akan adanya ancaman kekeringan yang berujung bahaya kelaparan di wilayah Sahel, Afrika. Sekitar satu juta anak akan terkena dampaknya dari keseluruhan 15 juta penduduk yang berada di wilayah tersebut.

Sahel, wilayah transisi antara Gurun Sahara di utara dengan padang sabana Sudan di selatan, membentang sepanjang 1.000 kilometer dari Samudra Atlantik sampai ke Laut Merah. Wilayah ini melewati delapan negara dan pernah mengalami krisis pangan di tahun 2010.

"Kami perkirakan akan ada lebih dari sejuta anak yang mengalami malnutrisi akut. Yang harus diketahui di sini, malnutrisi itu bisa membunuh," kata Direktur Program Darurat UNICEF Louis-Georges Arsenault, Rabu (9/5). "Kami butuh sumber daya tambahan untuk bisa memenuhi tanggung jawab ini sebelum terlambat dan banyak nyawa melayang."

UNICEF saat ini meminta tambahan dana US$120 juta (Rp1,1 triliun) untuk mengatasi krisis kelaparan di Afrika. Namun, hingga saat ini uang yang terkumpul baru setengah dari yang diminta.

Ditambahkan Direktur Eksekutif World Food Program Ertharin Cousin, dibutuhkan kerja sama banyak pihak untuk mengatasi hal ini. Terutama karena "Jendela kesempatan menyelamatkan banyak nyawa makin sempit tiap harinya."

Sekitar setahun lalu, kekeringan juga mempengaruhi hidup jutaan warga lainnya di Afrika Timur. Somalia termasuk salah satu negara dengan kematian anak terburuk, 30.000 nyawa. Jumlah ini merupakan hasil kombinasi kekeringan, konflik internal negara, dan matinya pemerintahan. Bantuan dari pihak asing pun gagal masuk ke Somalia.

"Di wilayah Ouallam dan Maradi (Nigeria), kami melihat ayah dan ibu yang berjuang memberi makan keluarganya. Kelaparan sudah mulai terjadi lebih cepat dari musim kelaparan biasanya," ujar pernyataan bersama Cousin bersama Anggota Komisi Tinggi Pengungsi, António Guterres.

Sahel dan wilayah Afrika Timur merupakan lokasi yang sudah sering menderita kekeringan. Warga lokal pun sudah beradaptasi dengan alam mereka yang keras. Namun, beberapa pihak yang terdiri atas peneliti lingkungan menyebut, jika kekeringan terjadi makin parah karena perubahan iklim.

Renungan:

Sungguh pedih dan sangat berat pergumulan mereka, mereka yang kelaparan, bahkan tidak meiliki apa-apa untuk di jual, membuat mereka kelaparan. Dalam Alkitab tertulis bahwa kita harus mengasihi sesama manusia kita. Meskipun kita tidak dapat mengasihi mereka dengan bantuan sumbangan materi atau uang, namun kita dapat membantu mereka melalui Doa kita bersama.

DOA:

Untuk itu mari kita berdoa. Bapa yang baik, Engkau tau bahwa semuanya akan indah pada waktunya, untuk itu kami berdoa agar Engkau gerakan para manusia-manusia yang bergelimbangan harta kekayaan untuk membantu mereka, dan Engkau gerakan juga hati para hamba-hamba-Mu untuk lebih peka akan hal ini. Terjadilah sesuai kehendak-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.


Baca Alkitab setiap Hari

Baca Alkitab Setiap Hari

Ketika Tuhan mengutus Musa dan Harun untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan, mereka datang menghadap Firaun untuk menyampaikan kepadanya pesan Tuhan tentang pembebasan Israel. Namun beginilah jawab Firaun:

"Pekerjaan orang-orang ini harus diperberat, sehingga mereka terikat kepada pekerjaannya dan jangan mempedulikan perkataan dusta." (Keluaran 5:9)

Mesir adalah gambaran dunia, Firaun menggambarkan sebuah kekuatan dunia yang menahan umat Tuhan sehingga sulit untuk mengalami janji Tuhan. Dunia sedang membuat anda dan saya terikat pada keadaan, ketakutan, perbudakan, dan membuat janji Tuhan terlihat seperti perkataan dusta (yang tidak mungkin tergenapi).

Dunia bukanlah tempat akhir kita, tetapi dunia adalah tempat di mana Tuhan menunjukkan pribadi-Nya, kuasa-Nya, kasih-Nya, dan kehendak-Nya melalui kita. Jangan pernah menyerah dan takluk pada paradigma dunia. Miliki pikiran dan hati yang menang karena mempercayai janji Tuhan.

"Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir. Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah TUHAN." (Keluaran 6:6-7)

KERJA PAKSA ORANG MESIR adalah cara hidup yang terikat pada kekuatiran dunia. Tuhan ingin kita memiliki kehidupan yang didasari pada janji-Nya yang kita percaya, bukan pada keterpaksaan situasi.

Mari percaya janji-Nya dan jadilah pemenang!

Martin Luther

MARTIN LUTHER 1483-1546

Martin Luther, yang pembangkangannya terhadap Gereja Katolik Roma dan melahirkan gerakan reformasi Protestan lahir di tahun 1483 di kota Eisleben, Jerman. Dia memperoleh pendidikan perguruan tinggi yang cukup baik dan pada suatu saat pernah belajar hukum (tampaknya atas dorongan sang ayah). Tetapi, secara keseluruhan dia tidak pernah menyelesaikan pendidikan formal melainkan memilih jadi pendeta Augustinian. Di tahun 1512 dia meraih gelar Doktor dalam teologi dari Universitas Wittenberg dan segera sesudah itu terjun aktif dalam fakultas jurusannya.

Ketidakpuasan dan keluhan-keluhan Martin Luther terhadap Gereja Katolik Roma timbul setingkat demi setingkat. Di tahun 1510 dia melakukan perlawatan ke Roma. Sampai di situ dia terbengong-bengong kaget bukan kepalang menyaksikan pemborosan dan kemewahan duniawi para pendeta gereja Katolik. Tetapi, yang paling mendorongnya melancarkan protes adalah terutama segi perbuatan gereja yang berkaitan dengan masalah pengampunan dosa yang dilakukan oleh gereja. Pada tanggal 31 Oktober 1517 Martin Luther menempel poster di pintu gerbang gereja Wittenberg yang berisi "sembilan puluh lima pokok sikap" yang diantaranya melabrak kemewahan hidup gereja secara umum dan kirim tindasan "sembilan puluh lima pokok sikap"-nya itu kepada Uskup Mainz. Selain itu, dicetaknya pula dan disebar luas ke mana-mana.

Ruang lingkup protes Martin Luther terhadap Gereja Katolik Roma dengan kecepatan luar biasa menjalar dan meluas. Luther meningkatkan serangannya ke jantung masalahnya betul: mengingkari kekuasaan Paus, Dewan Gereja. Martin Luther menegaskan dia cuma tunduk pada tuntunan Injil dan dengan alasan pikiran sehat. Bisa dimengerti, gereja tidak senang dengan pendapat Luther ini. Luther diperintahkan datang menghadap pembesar-pembesar gereja dan sesudah saling dengar pendapat dan adu argumen serta perintah supaya Martin Luther mencampakkan pendapatnya, dia akhirnya dinyatakan "murtad" dan dinyatakan bersalah dan dikucilkan oleh dewan persidangan (1521) dan semua tulisan-tulisannya dinyatakan terlarang dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Mestinya --menurut kebiasaan-- Martin Luther mesti dibakar hangus sampai jadi arang seperti halnya orang yang membakar jerami. Tetapi, pandangan-pandangan Luther sudah tersebar luas dan mempengaruhi orang Jerman serta sebagian kecil bangsawan-bangsawan Jerman. Meski Martin Luther mesti juga pergi sembunyi selama setahun, dukungan terhadap dirinya begitu kuat sehingga dia bisa terlepas dari hukuman-hukuman kriminal yang menimpanya.

Martin Luther seorang penulis tenar dan produktif dan punya pengaruh luas. Salah satu kerja besarnya adalah menterjemahkan Injil kedalam bahasa Jerman. Ini --tentu saja-- membuka pintu bagi tiap orang yang melek huruf mempelajari Injil sendiri tanpa mesti lewat perantara gereja atau pendeta. (Kebetulan, terjemahan yang begitu indah dan sempurna menyebar pengaruh luar biasa terhadap bahasa dan kesusasteraaan Jerman).

Teologi Luther --tentu saja-- mustahil bisa dijabarkan di sini secara ringkas dalam ruang terbatas. Salah satu dari gagasan kuncinya adalah doktrin perlunya keyakinan terhadap kepercayaan semata-mata, suatu gagasan berdasar tulisan-tulisan St. Paul. Luther yakin, manusia menurut kondratnya menjadi suram karena dosa-dosanya dan semata-mata lewat perbuatan dan kerja lebih baik saja yang dapat menyelamatkannya dari kutukan abadi. Penyelamatan hanya datang lewat kepercayaan dan dengan berkat pengampunan Tuhan. Karena itu, menurut Luther, jelaslah sudah bahwa perbuatan gereja menjual pengampunan adalah tidak pada tempatnya dan sia-sia. Dengan begitu sekaligus berarti, pendapat tradisional yang sudah berkarat yang menganggap gereja itu perantara yang tak bisa disingkirkan antara seorang Kristen dengan Tuhan adalah sesungguhnya sesuatu yang sesat. Jika seseorang menganut doktrin Martin Luther, itu artinya hak hidup Gereja Katolik Roma tersapu habis sekali pukul.

Selain itu, dalam hal mempertanyakan peranan hakiki gereja, Luther juga melancarkan protes terhadap pelbagai macam keyakinan dan praktek peribadatan khusus. Misalnya, dia menolak adanya purgatory (keadaan sesudah mati dimana roh memerlukan penyucian lewat penyiksaan sementara), dan dia menolak kemestian membujang buat seorang pendeta. Dia sendiri di tahun 1525 kawin dengan bekas biarawati, punya enam anak. Luther meninggal dunia tahun 1546 di Eisleben tatkala sedang dalam perjalanan mengunjungi kota kelahirannya.

Martin Luther, tentu saja, bukanlah seorang pemikir Protestan pertama. Seabad sebelumnya dia sudah didahului oleh Jan Hus dari Bohemia, dan pada abad ke-14 seorang sarjana Inggris John Wycliffe, malahan di abad ke-12 seorang Perancis bernama Peter Waldo dapat dianggap seorang Protestan pertama. Tetapi, pengaruh para pendahulu Martin Luther itu dalam gerakannya cuma punya daya cakup lokal. Di tahun 1517, ketidakpuasan terhadap gereja Katolik sudah merasuk ke mana-mana. Ucapan-ucapan Martin Luther sudah merupakan kobaran api yang berantai menyebar ke sebagian besar kawasan Eropa. Luther karena itu punya hak yang tak terbantahkan bahwa dialah orang yang bertanggung jawab terhadap sulutan ledakan dinamit pembaharuan.

Konsekuensi yang paling kentara dari gerakan Pembaharuan ini --tentu saja-- terbentuknya pelbagai macam sekte Protestan. Meskipun Protestan cumalah merupakan bagian saja dari kekristenan secara keseluruhan, dan bukan pula merupakan bagian terbesar, tetapi toh penganutnya melampaui jumlah para penganut Buddha bahkan dibanding dengan umumnya agama-agama lain.

Konsekuensi penting dari gerakan Pembaharuan ini adalah menyebar luasnya bentrokan agama bersenjata yang segera menyusul. Beberapa contoh dari perang agama (misalnya Perang Tiga Puluh Tahun di Jerman yang bermula tahun 1618 dan baru berakhir tahun 1648) sungguh-sungguh suatu peperangan berdarah yang menelan banyak korban. Bahkan selain bentrok senjata, pertentangan politik antara Katolik dan Protestan memegang peranan penting di arena politik Eropa selama beberapa abad mendatang.

Pembaharuan juga memegang peranan yang ruwet namun penting dalam perkembangan intelektual Eropa. Sebelum tahun 1517 cuma ada satu gereja, yakni Gereja Roma Katolik dan tiap pembangkang dan yang punya pendapat lain segera dicap "murtad." Iklim main kemplang macam itu karuan saja tidak memberi kesegaran buat kebebasan berfikir. Sesudah pembaharuan karena pelbagai negeri sudah menerima prinsip-prinsip kebebasan berfikir dalam agama, dengan sendirinya memberi rasa aman dalam ihwal melakukan spekulasi terhadap pelbagai macam permasalahan.

Ada pula pengaruh lain yang layak dicatat, kebanyakan tokoh yang termasuk dalam daftar di buku ini adalah dari Inggris, melebihi tokoh-tokoh dari negeri lainnya. Jerman menyusul sesudah Inggris. Dapatlah dikatakan, daftar tokoh-tokoh ini sangat kentara didominasi oleh mereka yang berasal dari negeri-negeri Protestan baik Eropa Utara maupun Amerika. Jika kita teliti, hanya dua orang dari daftar (Gutenberg dan Charlemagne) hidup sebelum tahun 1517. Sebelum tahun itu, sebagian besar orang-orang yang tercantum dalam daftar buku ini berasal dari dunia lain dan orang-orang yang hidup di negeri yang sekarang terkenal dengan negeri Protestan secara perbandingan memberi sumbangan tak seberapa besar terhadap kebudayaan dan sejarah manusia. Ini terang menandakan betapa gerakan Protestan atau gerakan Pembaharuan bertanggung jawab atas fakta betapa banyaknya orang-orang termasyhur dari daerah ini dalam jangka waktu 450 tahun. Mungkin perkembangan kebebasan intelektual di daerah ini merupakan faktor utama.

Luther tidak samasekali terbebas dari kesalahan-kesalahan. Meskipun dia seorang pemberontak terhadap kekuasaan keagamaan, dia bisa bersikap amat cupet dan tidak lapang dada terhadap mereka yang punya pendapat berbeda dengannya dalam masalah keagamaan. Bisa jadi sikap cupet dan tidak lapang dada Luther ini mengakibatkan peperangan agama di Jerman jauh lebih sengit dan lebih berdarah ketimbang misalnya di Inggris. Lagi pula, Martin Luther teramat gawatnya anti Yahudi, dan tulisan-tulisannya yang amat keterlaluan serta hantam kromo terhadap Yahudi besar kemungkinan merupakan dorongan pembuka jalan buat Hitler berbuat kekejaman-kekejaman di abad ke-20.

Luther acap kali menekankan perlunya kepatuhan kepada kekuasaan pemerintahan sipil yang sah. Besar kemungkinan, latar belakang pokoknya adalah karena penolakannya atas campur tangan gereja terhadap pemerintahan sipil. (Jangan lupa, gerakan Pembaharuan bukanlah semata-mata percekcokan teologis, Sampai tingkat tertentu dia juga merupakan pemberontakan Nasionalis Jerman melawan pengaruh Roma, oleh sebab itu layaklah apabila sebagian gerakannya memperoleh dukungan besar dari beberapa pangeran Jerman). Lepas dari maksud-maksud Luther, pernyataannya di atas mendorong kaum Protestan Jerman menerima sikap absolut dalam hal-hal yang menyangkut politik. Dan dengan cara itu pula tulisan-tulisan Martin Luther turut melapangkan jalan bagi era kekuasaan Hitler.

Mungkin ada sebagian orang bertanya-tanya, apa sebab Martin Luther tidak diberi tempat lebih tinggi dalam daftar urutan buku ini. Sebab utamanya, kendati Luther kelihatan punya arti penting buat orang Eropa dan Amerika, dia tidaklah punya makna yang berarti bagi penduduk di Asia dan Afrika karena relatif tidak banyak yang menganut Agama Kristen. Sepanjang menyangkut orang Cina, Jepang atau India, perbedaan antara Katolik dan Protestan tidaklah punya arti penting bagi mereka. (Hal serupa terjadi pada orang Eropa yang tidak begitu tertarik dengan perbedaan yang ada antara kaum Sunni dan kaum Syi'ah dalam Islam).

Alasan kedua, Luther jika ditimbang-timbang, merupakan tokoh sejarah yang baru, karena itu daya jangkau pengaruhnya dalam sejarah kemanusiaan. tidaklah sebesar Muhammad, Buddha; ataupun Musa. Lebih jauh dari itu, dalam masa beberapa abad belakangan ini kepercayaan orang terhadap agama mengalami kemunduran di Barat, dan pengaruh agama terhadap permasalahan manusia dalam waktu 2000 tahun mendatang tampaknya lebih kecil ketimbang ribuan tahun yang lewat. Apabila daya cekam pengaruh agama merosotnya berkelanjutan, Martin Luther naga-naganya akan tampak lebih berkurang lagi arti pentingnya dalam sejarah kemanusiaan daripada yang diperolehnya sekarang.

Akhirnya, kita layak ingat bahwa percekcokan agama di abad-abad ke-16 dan ke-17 sesungguhnya tidak --dalam jangka panjang-- membawa pengaruh bagi kehidupan orang banyak seperti halnya kemajuan ilmu pengetahuan yang terjadi pada saat yang berbarengan. Sesungguhnya, alasan utama apa sebab Luther diletakkan didalam daftar utama lebih atas dari Copernicus (yang hidup sejaman dengannya) adalah karena Luther memainkan peranan lebih besar secara individual didalam gerakan Pembaharuan Protestan ketimbang Copernicus dalam revolusi ilmu pengetahuan.

Kristen Sejati

Apa artinya menjadi orang Kristen yang lahir kembali?



 Apa artinya menjadi orang Kristen yang lahir kembali? Bagian Alkitab yang sering dipakai untuk menjawab pertanyaan ini adalah Yohanes 3:1-21. Tuhan Yesus Kristus sementara berbicara dengan Nikodemus, orang Parisi yang ternama, dan anggota Sanhedrin (penguasa orang Yahudi). Nikodemus datang kepada Yesus pada malam hari. Nikodemus memiliki pertanyaan yang mau ditanyakan kepada Yesus.


Sementara Yesus berbicara dengan Nikodemus, Dia berkata, “…Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. (Yohanes 3:3-7).


Kata “dilahirkan kembali” secara harafiah berarti “lahir dari atas.” Nikodemus memiliki kebutuhan yang nyata. Dia memerlukan perubahan hati, suatu transformasi rohani. Lahir baru, lahir kembali, adalah tindakan Allah yang memungkinkan untuk hidup kekal diberikan kepada orang yang percaya (2 Korintus 5:17; 1 Petrus 1:3; 1 Yohanes 2:29; 3:9; 5:1-4, 18). Yohanes 1:12, 13 mengindikasikan bahwa “lahir kembali” juga berarti “menjadi anak-anak Allah” melalui percaya dalam nama Yesus Kristus.


Secara logika muncul pertanyaan, “Mengapa seseorang perlu dilahirkan kembali?” Rasul Paulus dalam Efesus 2:1 mengatakan, “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kepada orang-orang Roma, dalam Roma 3:23, sang Rasul menuliskan, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” Jadi, orang perlu dilahirkan kembali supaya dosa-dosa mereka diampuni dan agar dapat berhubungan dengan Allah.


Bagaimana hal itu dapat terjadi? Efesus 2:8,9 menjelaskan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Efesus 2:8-9). Ketika orang “diselamatkan,” dia dilahirkan kembali, diperbaharui secara rohani, dan sekarang orang itu menjadi anak Allah karena dilahirkan kembali. Percaya kepada Yesus Kristus, Dia yang telah membayar hukuman dosa ketika Dia mati di kayu salib, adalah arti dari “lahir kembali” secara rohani. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru …” (2 Korintus 5:17a)


Jikalau Anda belum pernah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat Anda, maukah Anda menerima gerakan Roh Kudus yang berbicara dalam hati Anda? Anda perlu dilahirkan kembali. Maukah Anda mengucapkan doa penyesalan dan menjadi ciptaan baru di dalam Kristus hari ini? “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah” (Yohanes 1:12-13).


Jikalau Anda bersedia menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat Anda dan dilahirkan kembali, di sini ada sebuah contoh doa. Ingat, sekedar mengucapkan doa ini atau doa-doa lainnya tidak akan menyelamatkan Anda. Hanya dengan percaya kepada Kristus yang dapat menyelamatkan Anda dari dosa-dosa Anda. Doa ini hanyalah sebuah cara untuk mengungkapkan iman Anda kepada Tuhan dan untuk berterima kasih kepadaNya untuk keselamatan yang Dia telah sediakan untuk Anda. “Tuhan, saya tahu saya telah berdosa terhadap Engkau dan saya pantas dihukum. Namun Yesus Kristus telah menanggung hukuman yang sepantasnya saya tanggung sehingga dengan beriman kepadaNya saya dapat diampuni. Saya bertobat dari dosa-dosa saya dan percaya kepadaMu untuk menerima keselamatan. Terima kasih untuk anugerah dan pengampunanMu yang ajaib, karunia hidup kekal! Amin!




John Calvin


JOHN CALVIN 1509-1564

Tak bisa tidak, dia salah seorang tokoh utama dalam sejarah Eropa. Orang itu adalah John Calvin, teolog dan moralis Protestan. Pandangannya yang begitu beraneka ragam tentang masalah seperti teologi, pemerintahan, moral pribadi dan kebiasaan bekerja, lebih dari empat ratus tahun mempengaruhi tingkah laku dan perikehidupan jutaan orang.

John Calvin (nama aslinya: Jean Cauvin) lahir tahun 1509 di kota Noyon, Perancis. Dia peroleh pendidikan baik. Sesudah belajar di College de Montaigue di Paris, dia masuk Universitas Orleans belajar hukum. Dia pun belajar hukum di Bourges.

Calvin baru berumur delapan tahun tatkala Martin Luther menempelkan posternya. "Tesis" di pintu gereja Wittenberg yang membuahkan reformasi Protestan. Calvin dibesarkan sebagai orang Katolik, tetapi selaku orang muda dia ganti jadi pemeluk Protestan. Menghindari hukuman, dia segera pergi ke Paris tempat yang pernah dia tinggali, dan sesudah mengembara beberapa lama, dia menetap di Basel, Swiss. Di sana dia hidup dengan nama samaran dan terus memperdalam teologi. Di tahun 1536 tatkala umurnya mencapai dua puluh tujuh tahun diterbitkanlah bukunya yang terkenal Lembaga Agama Kristen. Buku ini yang menghimpun pokok-pokok kepercayaan Protestan dan menyuguhkan dalam bentuk yang sistematis dan mudah dicerna, membuatnya masyhur.

Kemudian di tahun 1536 dia mengunjungi Jenewa, tempat faham Protestan dengan cepat berkembang dan menjadi kuat. Dia minta tinggal di sana sebagai guru dan pemuka masyarakat Protestan. Tetapi, pertentangan segera timbul antara pihak penganut Calvin yang keras dan puritan dengan orang-orang Jenewa, dan di tahun 1538 dia dipaksa meninggalkan kota itu. Tetapi, di tahun 1541 dia diundang untuk datang lagi. Ini dilakukannya dan dia menjadi bukan semata pemuka agama di kota itu, melainkan sekaligus jadi pemuka politik yang efektif hingga ajalnya tahun 1564.

Dalam teori, Calvin tak pernah jadi diktator di Jenewa. Banyak penduduk punya hak pilih dan banyak kekuasaan politik formal dipegang oleh sebuah dewan yang terdiri dari dua puluh lima orang. Calvin bukanlah anggota dewan ini. Dia bisa dipindah tiap saat (dan memang terjadi dia diusir di tahun 1538) bilamana dia tidak disukai oleh mayoritas. Namun, dalam praktek dia menguasai kota. Dan sesudah tahun 1555 dia pada dasarnya merupakan seorang otokrat.

Di bawah kepemimpinan Calvin, Jenewa menjadi pusat Protestan yang menonjol di Eropa. Calvin dengan gigih mencoba mendorong kemajuan dan pertumbuhan Protestan di negeri-negeri lain, khusus di Perancis, dan ada sementara waktu Jenewa dijuluki "Romanya Protestant". Hal pertama yang dilakukannya sekembalinya di Jenewa adalah menggariskan aturan-aturan gerejani untuk gereja pembaharuan di sana. Selama di Jenewa Calvin menulis banyak esai keagamaan yang berpengaruh. Esai-esai ini menjadi patokan buat gereja-gereja pembaharuan di Eropa, dan berbarengan dengan itu meneruskan memperbaiki dia punya buku Lembaga Agama Kristen. Dia juga memberi serangkaian ceramah-ceramah tentang teologi dan Injil.

Jenewanya Calvin merupakan kota yang agak puritan dan keras. Bukan cuma perzinahan dan hubungan bebas dianggap kejahatan berat, tetapi juga judi, mabuk dan dansa serta nyanyi lagu-lagu ngelantur semuanya terlarang dan bisa mengakibatkan jatuhnya hukuman berat. Kunjungan ke gereja pada jam-jam yang diatur oleh acara merupakan perintah hukum dan panjangnya khotbah sudah menjadi kebiasaan.

Calvin sangat mendorong ketekunan kerja. Dia juga mengobarkan semangat belajar. Dalam masa pemerintahannyalah Universitas Jenewa didirikan.

Calvin orang yang tidak kenal toleransi, dan siapa yang dianggap murtad, segera dapat kutukan dan hukuman di Jenewa. Korbannya yang terkenal (walau jumlahnya tidak banyak) adalah Michael Servetus, seorang dokter dan teolog yang tidak percaya doktrin Trinitas. Ketika Servetus datang di Jenewa, dia ditahan, diadili dengan tuduhan murtad, dan dijatuhi hukuman bakar hingga hangus jadi arang (1553). Juga, beberapa orang yang dituduh jadi tukang sihir menjalani nasib serupa di masa pemerintahannya.

Calvin meninggal dunia di Jenewa tahun 1564. Dia beristeri, tetapi sang isteri berpulang tahun 1549 dan anak satu-satunya mati begitu lahir.

Arti penting Calvin tidak terletak pada kegiatari langsung politiknya, melainkan pada ideologi yang disiarkannya. Ditekankannya pada kekuasaan dan makna penting Injil, dan seperti halnya Luther, menolak kebiasaan dan pentingnya gereja Katolik Roma. Dan seperti halnya Luther, St. Augustine dan St. Paul, Calvin berpegang pada pendapat bahwa semua manusia itu berdosa, dan penyelamatannya bukan lantaran bekerja dengan baik-baik melainkan semata-mata lewat kepercayaan. Yang paling mengesankan adalah pikiran Calvin tentang adanya takdir serta orang terkutuk. Menurut Calvin, Tuhan sudah ambil keputusan --tanpa pertimbangan kebajikan yang diperbuatnya--apabila seseorang itu terselamatkan atau terkutuk. Jika demikian halnya, buat apa seseorang mesti berbuat dan bermoral baik? Jawaban Calvin adalah "si terpilih" (orang-orang yang dipilih Tuhan menerima Nabi Isa karena itu menerima pembebasan dosa) sudah pula dipilih Tuhan untuk berbuat benar. Kita tidak selamat berhubung sudah berbuat benar. Kita tidak selamat berhubung sudah berbuat baik, tetapi kita berbuat baik karena Tuhan telah memilih kita untuk jadi selamat dari dosa. Walaupun doktrin itu tampaknya ganjil, tak diragukan lagi hal itu telah mengilhami para pengikut Calvin untuk hidup secara taat dan polos luar biasa.

Calvin sudah memberi sumbangan pengaruh besar kepada dunia. Doktrin teologinya akhirnya merebut pendukung lebih banyak ketimbang yang diperoleh Luther. Meskipun daerah Jerman bagian utara dan Skandinavia merupakan daerah kaum Lutheran yang berakar, tetapi Swiss dan negeri Belanda menjadi daerah Calvinis. Ada sebagian kecil penganut Calvin di Polandia, Hongaria dan Jerman. Kaum Presbytarian di Skotlandia adalah Calvinis, seperti halnya orang-orang Huguenot di Perancis dan kaum Puritan di Inggris. Pengaruh Puritan di Amerika, tentu saja, cukup kuat dan bertahan lama.

Jenewanya Calvin lebih mendekati sebuah kota teokrasi ketimbang demokrasi, namun kalau ditilik-tilik, pada akhirnya akan tampak jua bertambahnya gejala-gejala demokratis. Atau bisa juga akibat karena pengikut Calvin di banyak negeri itu minoritas, mereka pilih mendingan bersandar saja pada kekuatan penguasa daripada beraneh-aneh tingkah. Atau disebabkan lantaran faktor pengaruh tatanan keorganisasian gerejanya sendiri yang sedikit banyak memberi warna kepada sikap tindakan mereka menghadapi dunia luar. Tetapi, apa pun alasannya, basis kekuatan kaum Calvinis yang asli (Swiss, Negeri Belanda dan Inggris) menjadi basis kekuatan demokrasi pula.

Ada yang menuntut pengakuan bahwa doktrin Calvin merupakan faktor utama terbentuknya apa yang disebut "Etik kerja Protestan", dan merupakan faktor utama pula tumbuhnya kapitalisme. Dalam hal ini agak sukar ditetapkan sampai seberapa jauh dan banyak kadar Calvinis yang memegang peranan. Belanda, misalnya, sudah punya penduduk yang berpembawaan rajin, jauh sebelum Calvin lahir ke dunia. Sebaliknya, tidak beralasan juga mengecilkan makna seruan Calvin agar pengikutnya bekerja keras. (Perlu agaknya dicatat, Calvin ada mengijinkan renten (riba), sesuatu yang dikutuk keras oleh moralis-moralis Kristen sebelumnya. Renten inilah salah satu faktor penting dalam pertumbuhan kapitalisme).

Seberapa tinggi baiknya kedudukan Calvin mesti ditempatkan pada daftar urutan buku ini? Pengaruh Calvin telah menurun khusus di Eropa dan Amerika Utara. Dan lebih jauh lagi, jelas sekali pengaruhnya dengan tajam menurun pada abad lalu. Dan dalam beberapa hal, kedudukan Calvinisme telah tergeser oleh tokoh-tokoh sebelumnya seperti Nabi Isa, St. Paul dan Luther.

Meskipun reformasi Protestan punya makna sebagai peristiwa sejarah, jelas pula bahwa Martin Luther adalah tokoh paling bertanggung jawab atas kebangkitan itu. Calvin sendiri hanyalah salah seorang dari sekian banyak tokoh Protestan berpengaruh lainnya yang muncul sesudah Luther. Karena itu jelaslah Calvin mesti ditempatkan dalam urutan jauh di bawah Luther. Di lain pihak, Calvin mesti ditempatkan di atas filosof-filosof seperti Voltaire dan Rousseau sebagian karena pengaruhnya berkembang dalam jangka waktu dua kali lamanya ketimbang pengaruh mereka, dan sebagian lagi karena ide-idenya merasuk dalam sekali ke kalbu para pengikutnya.

David Livingstone

David Livingstone: Dokter-Misionaris untuk Afrika

David Livingstone adalah seorang dokter, sekaligus misionaris dan rasul bagi Afrika. Sejak masa kecilnya, ia sering mendengar kisah-kisah mengenai hamba-hamba Tuhan yang dikaguminya. Ia sangat kagum kepada Charles Gutzlaff, seorang hamba Tuhan yang juga adalah dokter misionaris di Cina.
Sejak masa remaja ia telah menghabiskan belasan jam sehari selama belasan tahun untuk mengumpulkan biaya bagi sekolah dokter dan teologianya karena ia telah beriman bahwa suatu saat ia akan menjadi dokter misionaris. Ia bekerja tanpa mengenal lelah sambil belajar bahasa, ilmu biologi dan membaca Alkitab. Ia bekerja di pabrik pemintalan kain dari pagi sampai sore. Ibunya pernah mengatakan bahwa ia memiliki kekuatan selusin pria muda di Skotlandia, tempat di mana ia berasal. Kelihatannya memang benar. Akhirnya, cita-citanya tercapai: belajar teologi dan kedokteran.
Saat ia menjadi misionaris, ia meninggalkan segalanya. Ia memutuskan untuk mengirimkan istri dan anak-anaknya ke Skotlandia untuk hidup bersama keluarganya. Tinggallah ia seorang diri ditemani penduduk asli Afrika dalam melakukan perjalanan panjangnya untuk memberitakan Injil dan melakukan ekspedisi di benua Afrika. Hal ini terjadi karena ia telah berdoa, “Utus aku ke mana saja, hanya sertailah aku. Letakkan beban apa saja atasku, hanya topanglah aku. Putuskan ikatan apa saja daripadaku kecuali ikatan yang mengikatku pada pelayanan dan pada hati-Mu.”
Panjang dan banyak kisah yang dapat diceritakan mengenai Livingstone. Kisahnya sangat heroik. Ia meninggalkan pelajaran yang mendalam bagi siapapun yang mempelajari hidupnya tentang komitmen dan pengorbanan. Selama tahun-tahun perjalanan misinya yang pertama, ia sempat menulis kepada istri dan anak-anaknya, “I shall look into your faces and hear to what you say; and be often very near you when you think I’m far away.” (terjemahan: Aku akan memandang wajah kalian dan mendengarkan apa yang kalian katakan; aku akan selalu berada di dekat kalian ketika kalia berpikir aku ada di tempat yang jauh).
Itulah Livingstone. Pria pendoa, seorang dokter-misionaris yang memiliki komitmen teruji bagi pelayanan, juga cinta dan kesetiaan yang besar bagi keluarganya. Dia melakukan perjalanan misi sepanjang 29.000 mil selama 39 tahun di Afrika dan membawa 2 juta orang Afrika bertobat bagi Kristus. Ia meninggal di dalam tandunya dalam keadaan berlutut – sedang berdoa!