Friday 22 August 2014

Motor listrik induksi

Motor induksi 3 fasa merupakan motor yang sering dijumpai pada kehidupan kita sehari-hari.
terutama pada pabrik-pabrik dan tempat industri pasti banyak sekali yang menggunakan motor listrik.
secara sederhana motor listrik induksi dapat diartikan sebagai suatu komponen atau benda yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (gerak)
kali ini Saya ingin menuliskan tentang motor induksi 3 fasa mengingat hal ini cukup penting untuk dipahami.
Pada prinsipnya semua motor sama, baik yang 1 HP maupun 100 HP. Baik 1 fasa atau 3 fasa. Ada komponen-komponen utama yang selalu menyertainya. Memang, motor 1 fasa memiliki tambahan kapasitor dan format terminal box yang berbeda dengan motor 3 fasa.

Bagian-Bagian Motor Induksi


1. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar dari sebuah motor. Rotor dapat berputar dengan dua sumber energi:
  1. Energi Mekanik
    – Dengan tangan anda.
    – Dengan putaran dari alat yang terhubung dengan rotor tersebut.
  2. Energi Listrik
    Motor diberikan arus listrik.

motor rotor
rotor motor


2. Stator
Stator terdiri dari lilitan atau kumparan yang memberikan efek magnet kepada rotor, sehingga rotor dapat berputar.

stator motor
stator motor pole


3. Terminal Box
Salah satu bagian yang cukup penting untuk dapat memahami motor starter. Terminal box adalah “stop kontak” yang bertugas menyambung aliran listrik dari sumber ke motor.
Dari terminal box, pengaturan starter star atau delta dapat dilakukan. Pengaturan star atau delta mengacu pada informasi yang tertera pada nameplate motor.
Terminal box terdapat winding, jika anda sering melihat format U1-V1-W1 dan W2-U2-V2, disinilah tempatnya.

terminal box motor 1 fasa

Terminal Box Motor 1 Fasa
teminal box motor terminal box motor 100HP winding U1-V1-W1 dan W2-U2-V2


Prinsip kerja Motor 3 Phasa

1. Bila sumber tegangan tiga phasa dipasang pada kumparan stator, maka pada kumparan stator akan timbul medan putar dengan kecepatan, ns = 120f/P , ns = kecepatan sinkron, f = frekuensi sumber, p = jumlah kutup

2. Medan putar stator akan memotong konduktor yang terdapat pada sisi rotor, akibatnya pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi ( ggl ) sebesa E2s = 44,4fnØ . Keterangan : E = tegangan induksi ggl, f = frekkuensi, N = banyak lilitan, Q = fluks

3. Karena kumparan rotor merupakan kumparan rangkaian tertutup, maka tegangan induksi akan menghasilkan arus ( I ).

4. Adanya arus dalam medan magnet akan menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.

5. Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya F pada rotor cukup besar untuk memikul torsi beban, maka rotor akan berputar searah dengan arah medan putar stator.

6. Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada, maka diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan putar rotor (nr).

7. Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns disebut dengan slip ( S ) yang dinyatakan dengan Persamaan S = ns-nr/ns (100%)

8. Jika ns = nr tegangan akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada rotor, dengan demikian tidak ada torsi yang dapat dihasilkan. Torsi suatu motor akan timbul apabila ns > nr.

9. Dilihat dari cara kerjanya motor tiga phasa disebut juga dengan motor tak serempak atau asinkron.

No comments:

Post a Comment